Rabu, 16 Januari 2013

Sejarah Renang

Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Di Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat, pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi. Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena, Yunani. Olimpiade ini, empat nomor yang dipertandingkan dari semula enam nomor.
Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100 meter bagi para pelaut. Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan mempertandingkan nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m nomor beregu. Persatuan Renang Internasional (Federation Internationale De Natation De Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada. Macam – macam renang dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
 
Pengenalan Air
Anak yang pertama kali berlatih renang, haruslah terlebih dahulu dikenalkan dengan sifat-sifat air. Ketika anak telah mengetahui sifat-sifat air, tentulah perasaan takut akan air akan hilang dan kepercayaan diri akan tumbuh. Pengenalan sifat air dapat dilakukan secara sadar, secara tidak sadar, dengan alat maupun tanpa menggunakan alat. Cara yang paling lazim digunakan adalah dengan permainan, karena dengan permainan kita dapat mengenalkan sifat air dengan mudah, yaitu dingin, basah, tahanan depan oleh air, tekanan ke atas dan tekanan pada telinga, mata dan hidung.

Teknik Meluncur
Cara yang mudah untuk melakukan teknik meluncuryaitu dengan berdiri menempel di bagian dinding kolam posisi membelankangi, dengan salah satu kaki menempel di dinding untuk menolak. Posisi kedua tangan lurus ke atas dengan kedua jari bertautan. Condongkan tubuh ke depan dan menunduk, sekaligus lakukan dorongan dengan kaki anda, tahan hinggai posisi meluncur menurun, baru turunkan kaki dan berdiri lagi. Jangan buru-buru ketika berdiri kembali karena akan hilangnya posisi keseimbangan tubuh.

Teknik Mengapung
Mengapung adalah berada di titik pusat berat badan dan berpindah ke titik posisi apung. Dalam posisi kepala dibaringkan ke belakang, letakkan punggung dan telapak tangan ke belakang, keluar dari bahu, maka tekanan air akan mendorong tubuh hingga air akan naik ke posisi mengapung yang normal
 

A.    Gaya Bebas
Gaya bebas berasal dari kata bahasa Inggris: front crawl adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
B.     Gaya Dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air.
                   
C.     Gaya Kupu –Kupu
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan. Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
   

D.    Gaya Punggung
Gaya punggung adalah berenang dengan posisi punggung menghadap ke permukaan air. Gerakan kaki dan tangan serupa dengan gaya bebas, tapi dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung. Berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, atau gaya kupu-kupu yang dilakukan di atas balok start, perenang gaya punggung sewaktu berlomba melakukan start dari dalam kolam.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar